Kisah hidup kita tidak akan pernah mencapai klimaksnya
apabila belum meraih keberhasilan apapun, baik itu keberhasilan dalam lingkup
kecil ataupun besar. Sebuah capaian sukses adalah salah satu parameter bahwa
kita menjalani hidup dengan kesungguhan dan perencanaan di dalamnya, karena
bagaimanapun juga tidak ada yang namanya sukses secara kebetulan. Sukses adalah
hasil perencanaan matang, kerja keras, dan ridho-Nya. Prinsip utama untuk menjadi
pribadi yang effective dan powerful adalah memiliki niat yang kuat,
tekad yang bulat, serta akhlak yang mulia. Sehingga tidaklah cukup kiranya
apabila kita hanya memiliki niat setengah-setengah sedangkan harapan kita
sebenarnya tinggi. Tingginya impian harus dibarengi dengan kuatnya niat di
dalam hati untuk meraih impian tersebut.
Barangkali kita pernah mendengar nama Julius Caesar, seorang
tokoh besar Romawi yang begitu dikenal dunia dengan kata-katanya yang populer, “Veni, Vidi, Vici” (Saya datang, Saya
melihat, Saya menang), sebuah ungkapan yang pada waktu itu dimaksudkannya untuk
menunjukkan keberhasilan dirinya kepada rakyatnya waktu itu. Julis Caesar
menyampaikan hal itu karena dilandasi rasa percaya diri yang luar biasa serta
keyakinan atas kekuatan besar yang ia miliki. Mungkin terkesan bahwa Julius
Caesar ingin menyombongkan diri atas apa yang telah diraihnya. Akan tetapi, ada
beberapa aspek penting yang bisa kita pelajari dari ungkapan kata-katanya
tersebut. Bahwa kita harus memiliki keyakinan besar bahwa kita mampu untuk
mencapai impian atau cita-cita hidup kita. Kita harus mempercayai diri sendiri
bahwa kita memiliki suatu kelebihan untuk menjadikan diri sebagai pribadi
sukses. Dengan catatan bahwa tidak boleh semua apa yang kita yakini atas diri
kita justru menjadikan kita sebagai pribadi sombong, angkuh, dan merasa lebih
baik dari orang lain. Percaya diri itu harus, tapi jangan tinggi hati. Rendah
hati itu wajib, tapi jangan rendah diri. Apalagi rendah diri atas kemampuan
diri sendiri dibandingkan orang lain. Rendah diri hanyalah dikhususkan terhadap
Sang Pencipta, Allah SWT. Sedangkan rendah hati adalah sikap yang harus kita
tunjukkan kepada sesama.
Kita harus melangkah untuk menapaki jalan kesuksesan.
Yakinkan diri bahwa kita mampu untuk meraih visi besar di hidup kita. Impian
itu adalah laksana suatu daerah yang menunggu untuk kita taklukan. Masalahnya,
seberapa yakin kita atas kemampuan yang kita miliki? Apakah seyakin Julius
Caesar yang pada masa jayanya begitu digdaya dalam menaklukkan wilayah atau
sebaliknya kita hanya seorang pengecut yang tidak memiliki keberanian untuk
meraih sukses. Kita bisa mengadopsi Veni,
Vidi, Vici dalam meraih satu demi satu impian hidup kita. Yakin dan percaya
bahwa impian adalah suatu hal yang mudah untuk ditaklukan. Jika orang lain
menilai bahwa impian kita hanyalah impian kosong dan mereka tidak memiliki
keyakinan sedikitpun atas apa yang ingin kita raih maka jangan sampai kita juga
memiliki pemikiran serupa. Disaat orang lain meragukan kita, maka itulah
saatnya bagi kita untuk menunjukkan bahwa mereka salah.
Kekuatan hebat dari diri kita akan muncul
ketika kita sudah memiliki keyakinan besar bahwa kita pun mampu meraih impian
sebagaimana orang yang sukses mampu meraih mimpi mereka. Kita tidak berbeda
dengan orang-orang besar seperti halnya Bill Gates, Mark Zuckerberg, ataupun Steve
Jobs. Kita pun memiliki kesamaan dengan pribadi-pribadi hebat seperti Ustadz
Yusu Mansur, Ary Ginanjar Agustian, Sandiaga Uno, Choirul Tanjung, Ippo
Santosa, BJ Habibie, dan lain-lain. Kita terlahir sebagai manusia sebagi
seorang bayi kecil yang serupa kemampuannya antara satu dengan yang lain. Kita
hanya berbeda dalam proses pertumbuhan kita, terutama terkait bagaimana kita
melihat masa depan. So, mari kita
lihat masa depan kita sebagai sesuatu yang sangat mungkin untuk diraih.
No comments:
Post a Comment