Sunday, March 26, 2017

Veni, Vidi, Vici

Kisah hidup kita tidak akan pernah mencapai klimaksnya apabila belum meraih keberhasilan apapun, baik itu keberhasilan dalam lingkup kecil ataupun besar. Sebuah capaian sukses adalah salah satu parameter bahwa kita menjalani hidup dengan kesungguhan dan perencanaan di dalamnya, karena bagaimanapun juga tidak ada yang namanya sukses secara kebetulan. Sukses adalah hasil perencanaan matang, kerja keras, dan ridho-Nya. Prinsip utama untuk menjadi pribadi yang effective dan powerful adalah memiliki niat yang kuat, tekad yang bulat, serta akhlak yang mulia. Sehingga tidaklah cukup kiranya apabila kita hanya memiliki niat setengah-setengah sedangkan harapan kita sebenarnya tinggi. Tingginya impian harus dibarengi dengan kuatnya niat di dalam hati untuk meraih impian tersebut.
Barangkali kita pernah mendengar nama Julius Caesar, seorang tokoh besar Romawi yang begitu dikenal dunia dengan kata-katanya yang populer, “Veni, Vidi, Vici” (Saya datang, Saya melihat, Saya menang), sebuah ungkapan yang pada waktu itu dimaksudkannya untuk menunjukkan keberhasilan dirinya kepada rakyatnya waktu itu. Julis Caesar menyampaikan hal itu karena dilandasi rasa percaya diri yang luar biasa serta keyakinan atas kekuatan besar yang ia miliki. Mungkin terkesan bahwa Julius Caesar ingin menyombongkan diri atas apa yang telah diraihnya. Akan tetapi, ada beberapa aspek penting yang bisa kita pelajari dari ungkapan kata-katanya tersebut. Bahwa kita harus memiliki keyakinan besar bahwa kita mampu untuk mencapai impian atau cita-cita hidup kita. Kita harus mempercayai diri sendiri bahwa kita memiliki suatu kelebihan untuk menjadikan diri sebagai pribadi sukses. Dengan catatan bahwa tidak boleh semua apa yang kita yakini atas diri kita justru menjadikan kita sebagai pribadi sombong, angkuh, dan merasa lebih baik dari orang lain. Percaya diri itu harus, tapi jangan tinggi hati. Rendah hati itu wajib, tapi jangan rendah diri. Apalagi rendah diri atas kemampuan diri sendiri dibandingkan orang lain. Rendah diri hanyalah dikhususkan terhadap Sang Pencipta, Allah SWT. Sedangkan rendah hati adalah sikap yang harus kita tunjukkan kepada sesama.
Kita harus melangkah untuk menapaki jalan kesuksesan. Yakinkan diri bahwa kita mampu untuk meraih visi besar di hidup kita. Impian itu adalah laksana suatu daerah yang menunggu untuk kita taklukan. Masalahnya, seberapa yakin kita atas kemampuan yang kita miliki? Apakah seyakin Julius Caesar yang pada masa jayanya begitu digdaya dalam menaklukkan wilayah atau sebaliknya kita hanya seorang pengecut yang tidak memiliki keberanian untuk meraih sukses. Kita bisa mengadopsi Veni, Vidi, Vici dalam meraih satu demi satu impian hidup kita. Yakin dan percaya bahwa impian adalah suatu hal yang mudah untuk ditaklukan. Jika orang lain menilai bahwa impian kita hanyalah impian kosong dan mereka tidak memiliki keyakinan sedikitpun atas apa yang ingin kita raih maka jangan sampai kita juga memiliki pemikiran serupa. Disaat orang lain meragukan kita, maka itulah saatnya bagi kita untuk menunjukkan bahwa mereka salah.

    Kekuatan hebat dari diri kita akan muncul ketika kita sudah memiliki keyakinan besar bahwa kita pun mampu meraih impian sebagaimana orang yang sukses mampu meraih mimpi mereka. Kita tidak berbeda dengan orang-orang besar seperti halnya Bill Gates, Mark Zuckerberg, ataupun Steve Jobs. Kita pun memiliki kesamaan dengan pribadi-pribadi hebat seperti Ustadz Yusu Mansur, Ary Ginanjar Agustian, Sandiaga Uno, Choirul Tanjung, Ippo Santosa, BJ Habibie, dan lain-lain. Kita terlahir sebagai manusia sebagi seorang bayi kecil yang serupa kemampuannya antara satu dengan yang lain. Kita hanya berbeda dalam proses pertumbuhan kita, terutama terkait bagaimana kita melihat masa depan. So, mari kita lihat masa depan kita sebagai sesuatu yang sangat mungkin untuk diraih.


Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Sunday, March 19, 2017

Berbagi dengan Ide

Menciptakan keadaan yang lebih baik dimasa depan adalah harapan yang dimiliki oleh para kreator perubahan. Ide-ide baru untuk menjadikan suatu kondisi lebih baik daripada sebelumnya senantiasa menjadi orientasi dari para kreator ini. Mereka akan terus menggali hal-hal baru yang sekiranya mampu menciptakan kemudahan bagi orang lain dalam melakukan aktivitasnya. Mari sejenak kita perhatikan bagaimana orang-orang di masa lalu menggunakan binatang seperti kuda sebagai sarana penunjang transportasi. Lalu mari kita bandingkan dengan kondisi sekarang dimana sarana transportasi seperti mobil, sepeda motor, kereta api, hingga pesawat terbang begitu mudah kita jumpai sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Kita tidak perlu lagi menggunakan tenaga dari binatang seperti kuda, sapi, atau sejenisnya untuk mendukung aktivitas. Realitas seperti ini bermula dari sebuah ide. Ide yang memungkinkan ditemukannya mesin uap, ide yang memungkinkan ditemukannya alat-alat otomotif, ide yang memungkinkan pemanfaatan magnet, dan lain sebagainya. Ide yang berpadu akan memberikan pertunjukan luar biasa bagi kehidupan. Kita sudah melihat banyak buktinya.
Sudah begitu banyak ide yang dikompetisikan dan diuji mana yang dianggap terbaik. Bukanlah hal asing jika kita mendengar sebuah ajang bertajuk innovation award, karena begitu banyak orang yang menunggu kelahiran ide-ide baru nan segar. Mengapa? Karena kita selalu mendambakan kehidupan yang lebih nyaman, yang lebih baik untuk dijalani. Siapa yang ingin terus-terusan mengantarkan pesan kepada sanak kerabat melalui kertas surat? Dimana ketika pesan dikirim hari ini maka baru akan sampai beberapa hari kemudian? Ide-ide yang lahir melalui pemikiran para kreatif memungkinkan lahirnya telepon dan internet. Saat ini kita bisa dengan mudah berkirim pesan kepada orang lain hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik. Berbicara dengan orang yang terpisah jarak cukup jauh menjadi lebih mudah dengan keberadaan telepon. Dunia berkembang seiring kelahiran ide demi ide dari para kreatif.
Seringkali yang kita tahu bahwa ide-ide akan memiliki hak paten atas individu yang menemukannya. Hal ini memang wajar mengingat sebuah ide kreatif tidak bisa dicetuskan oleh setiap orang. Sehingga merupakan sebuah penghargaan tersendiri tatkala sebuah ide diberikan “lisensi” penghargaan. Dari sekian banyaknya ide-ide yang dipatenkan sebagai sebuah penemuan berharga, ada beberapa orang yang dengan rela membiarkan ide kreatifnya dimanfaatkan oleh orang banyak tanpa ada keinginan didalam dirinya untuk mengklaim ide tersebut sebagai temuannya pribadi. Salah satu contoh adalah Yogi Ahmad Erlangga, beliau adalah seorang Indonesia yang berhasil membuat pemecahan masalah dari persamanaan Helmholtz. Mungkin terdengar asing bagi kita semua. Tapi dari persamaan inilah maka aktivitas pencarian sumber-sumber minyak dapat dilakukan hingga seratus kali (100x) lebih cepat dibanding sebelumnya. Sebuah ide yang luar biasa. Meskipun begitu beliau ternyata enggan mengklaim buah pikirannya tersebut, karena baginya ketika suatu pengetahuan dipatenkan maka hal itu akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Apa yang dilakukan oleh Yogi Ahmad Erlangga hanyalah salah satu contoh yang mengemuka dari ketulusan pribadinya untuk menebarkan kemanfaatan secara cuma-Cuma. Beliau merelakan potensi besar kekayaan yang mengalir dari hasil pemikirannya. Mari kita bayangkan seandainya ada sekian banyak orang yang mau berbagi ide dengan cuma-cuma kepada masyarakat luas. Sebuah ide yang mampu memberikan perbaikan dalam segala lini khidupan.
Ide yang dibagikan kepada setiap orang dengan penuh keikhlasan laksana sebuah sedekah yang dibagikan kepada mereka yang membutuhkan adalah sebuah pemberian sarat makna yang menyimpan potensi manfaat begitu besar yang bisa saja melebihi pemberian dalam bentuk finansial atau harta benda.  Kita tidak tahu sejauh mana dampak dari sebuah ide untuk kedepannya. Apa yang kita anggap biasa-biasa saja mungkin justru memiliki dampak yang sangat besar di kemudian hari. Potensi sebuah ide untuk merubah masyarakat, negara, bahkan dunia sangat terbuka lebar. Bahkan mungkin potensinya melebihi kekuatan uang ataupun kilau emas berlian. Lantas bagaimana seandainya sesuatu yang seperti itu disedekahkan?
Sebuah ide bisa lahir dari siapa saja. Ide tidak memandang tinggi rendahnya jabatan, tua mudanya usia, atau tinggi tidaknya latar belakang pendidikan seseorang. Sebuah ide lahir dari mereka yang selalu ingin melihat perubahan suatu kondisi dari realitas menjadi sesuai angan-angan. Tidak ada batasan bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melahirkan ide orisinil yang menyimpan segudang manfaat. Siapapun orangnya memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk memberikan sumbangsih dari ide-idenya. Siapapun diri Anda, Anda bisa bersedekah melalui ide-ide yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam segala hal.


Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Tuesday, March 14, 2017

Nyawa di Penghujung Malam

Momen sepertiga malam terakhir adalah saat-saat kebersamaan yang paling indah antara seorang hamba dengan Sang Khaliq. Ketika Sang Pemilik Langit dan Bumi turun ke langit dunia untuk menyapa hamba-Nya yang terjaga di tengah dinginnya udara pagi serta terpaan kantuk yang amat sangat. Bahkan sebagian orang yang berupaya untuk terjaga di waktu sepertiga malam itu seringkali hanya memiliki setengah dari kesadarannya. Antara sadar dan tidak sadar. Memang bukan perkara mudah untuk berjumpa dengan Sang Terkasih, terlebih bagi mereka yang tidak memiliki kebulatan tekad dan keinginan yang kuat untuk menemuni-Nya.
Allah SWT turun ke langit dunia dan menyeru dengan seruan terbaik dimana siapapun yang memohon ampunan akan diampuni-Nya, dan siapapun yang memiliki suatu keinginan akan dikabulkan-Nya. Sugguh sangat disayangkan apabila waktu yang begitu berharga ini terlewatkan begitu saja, dan sungguh sangat disayangkan waktu yang semestinya dapat dinikmati untuk menikmati kesejukan-Nya ternyata dikalahkan oleh hangatya selimut tempat tidur.
Kita tidak bisa menyalahkan udara dingin, rasa lelah dan penat yang sangat, ataupun ketakutan terhadap kegelapan malam sehingga kita tidak mengahadap-Nya. Semua itu sebenarnya kembali kepada diri kita masing-masing. Tidak bisakah kita sejenak merasakan udara dingin demi untuk merasakan sinar kehangatan dari-Nya yang abadi? Tidak mampukah kita melawan lelah sesaat untuk kenikmatan yang hakiki? Dan tidak malukah kita takut terhadap kegelapan yang sebenarnya hanyalah sesuatu yang tidak sebanding dengan cahaya kekuasaan-Nya? Iya, benar. Semuanya kembali pada diri kita sendiri. Sebesar apa kita memaknai rasa hormat dan rasa cinta kita terhadap-Nya. Besarnya kerinduan kita untuk berjumpa dengan-Nya akan memberikan kekuatan luar biasa.
Hanya sebagian kecil sorang saja yang memiliki kekuatan untuk tegak berdiri di sepertiga malam sembari menundukkan kepala penuh kekhusyukkan kehadirat-Nya. Ketika sebagian besar nyawa tengah terbang “meninggalkan” jasadnya untuk sementara, ada sebagain jiwa lain yang “memanggil” kembali nyawanya demi untuk menyambut turunnya Sang Khaliq ke langit dunia melalui tahajjud. Inilah nyawa dari golongan yang rela melepaskan kenikmatan sesaatnya demi kenikmatan yang abadi sebagaimana yang dijanjikan-Nya. Suraga dan neraka memang benar keberadaannya, tapi terbangunnya hamba di sepertiga malam terakhir pada hakikatnya tidak sekedar dimaksudkan untuk kita meraih surga atau menghindari neraka. Lebih dari itu, sepertiga malam terakhir adalah waktu paling “romantis” layaknya seorang kekasih bersua dengan pasangannya. Jika kita atau kekasih kita bisa memilih saat-saat paling indah dan romantis untuk bersua, lantas apakah Dzat Yang Mahacinta tidak lebih tahu tentang hal itu? Dia telah memilih waktu-waktu yang mana hanya orang-orang yang tulus imannya saja yang mampu dan mau manghadap-Nya. Sedangkan orang-orang yang cintanya hanya setengah hati atau bahkan cinta palsu maka mereka tidak akan menghadap-Nya. Sepertiga malam terakhir ibarat salah satu tahapan seleksi dari-Nya untuk memilih dan memilah hamba-Nya yang terbaik. Dia memilih hamba-Nya yang tepat untuk diberikan kemuliaan-Nya.

Sahabat sekalian. Hari ini tatkala kita memejamkan mata maka itu artinya Allah SWT tengah “mengambil” nyawa kita untuk sementara. Coba bayangkan bagaimana seandainya nyawa itu tidak Dia kembalikan ke jasad kita yang rapuh ini?  Ketika kita hendak berangkat ke tempat tidur mengistirahatkan tubuh, niatkan untuk bangun di sepertiga malam terkahir. Mintalah kepada-Nya gar mengizinkan nyawa kita kembali ke tubuh kita demi untuk bisa menyambut kedatangan-Nya ke langit dunia. Apabila memang ketika niat itu sudah kita panjatkan dengan dilandasi keinginan kuat untuk mewujudkannya, maka insyaallah kita akan menjadi salah satu hamba-Nya yang dimuliakan.


Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Sunday, March 12, 2017

Just Yakin

Tanggal 8 Maret 2017 waktu eropa yang lalu atau tanggal 9 Maret 2017 dinihari waktu Indonesia para penggemar bola menyaksikan sebuah peristiwa dramatis dan kisah comeback terbaik dalam sejarah Liga Champion Eropa (UCL). FC Barcelona yang pada leg (pertemuan) pertama dengan Paris Saint Germain (PSG) dihajar dengan empat gol tanpa balas (4-0) ternyata mampu membalikkan prediksi sebagian besar orang yang menyatakan bahwa mereka pasti gagal dan tersingkir. Mencetak minimal empat gol balasan tanpa boleh kebobolan adalah tugas yang mahasulit. Dalam sejarah kompetisi ini pun tim yang pada pertemuan pertama kemasukan empat gol tanpa balas dapat dipastikan tersingkir. Data statistik menunjukkan bahwa tim yang tertinggal empat gol tanpa balas selalu gagal melaju, dengan kata lain peluang keberhasilan FC Barcelona adalah 0%. Akan tetapi semua mata terbelalak, setiap penggemar bola tahu bahwa pada akhirnya justru FC Barcelona yang muncul sebagai pemenang dengan menumbangkan PSG dengan skor luar biasa, 6-1.
Sebelum pertandingan berjalan, banyak yang pesimis bahwa FC Barcelona akan membuat suatu keajaiban dengan kisah comeback luar biasanya. Mungkin banyak yang yakin bahwa mereka akan mampu mengalahkan PSG, meskipun skornya tipis. Tetapi untuk lolos ke babak selanjutnya? Sangat-sangat banyak yang meragukannya. Banyak yang mengatakan bahwa menyingkirkan PSG dengan mencetak gol lebih dari empat adalah kemustahilan atau hanya harapan kosong semata. Meskipun demikian, ternyata tidak sedikit yang menaruh harapan bahwa FC Barcelona dapat menciptakan sebuah kisah luar biasa. Harapan besar dari suporter dan seluruh anggota tim ini tergambarkan dalam dua kalimat singkat yang menjadi tagline FC Barcelona menjelang pertandingan, WE BELIEVE! Sebuah isyarat keyakinan dari segenap elemen tim mulai dari suporter, manajemen klub, hingga ke seluruh pemain terangkum dalam dua kata singkat namun memiliki kekuatan luar biasa.
Terbukti memang keyakinan itu terjawab tuntas dengan kisah keberhasilan tim FC Barcelona menciptakan comeback terbaik dalam sejarah UCL. Jika kita perhatikan, mengapa tagline penyemangat yang dipakai bukan REVANS, COMEBACK, atau kalimat-kalimat lainnya? Mengapa WE BELIEVE yang dipakai? Karena kekuatan keyakinan memiliki “daya ledak” yang jauh lebih dahsyat daripada yang lain. Kekuatan untuk percaya akan memicu rasa percaya diri yang lebih besar dan lebih baik.
Kisah perjalanan hidup setiap orang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari beragam masalah, ujian, cobaan, dan kesulitan-kesulitan hidup. Tekanan yang diberikan oleh beberapa hal tadi akan menjadikan diri kita jatuh dan terpuruk apabila tidak mampu menyikapinya secara tepat. Perbedaan dari orang-orang yang memberi penyikapan secara tepat dengan yang tidak terletak pada kemampuan mereka untuk percaya dan meyakini bahwa mereka mampu untuk melaluinya atau tidak. Hanya keyakinan yang mereka miliki sajalah pembedanya. Kekuatan yakin akan memberikan energi pendorong yang kuat kedalam diri kita untuk menerjang setiap hambatan yang menghalangi.
Keyakinan diperlukan tidak hanya untuk mengatasi hambatan-hambatan hidup, tetapi juga untuk mengejar dan merealisasikan visi di masa depan. Hanya sekedar memiliki target dan impian tanpa dilandasi dengan adanya keyakinan untuk mewujudkannya maka hal itu tidak berarti. Ibarat kita memiliki niat untuk pergi keluar kota dengan mengendarai sepeda motor sedangkan bensinnya dibiarkan kosong tidak diisi, apakah sepeda motor itu bisa melaju untuk kita kendarai? Tentu tidak. Keyakinan yang kita miliki adalah bahan bakar yang menggerakkan diri kita menuju titik koordinat keberhasilan.
Coba kita perhatikan orang-orang sukses di sekeliling kita, atau para tokoh-tokoh sukses di dalam dan luar negeri, pernahkan kita mendengar kisahnya bahwa mereka melangkah dengan keraguan untuk mengejar sukses? Mereka senantiasa meliputi langkahnya dengan keyakinan. Lantas keyakinan seperti apa yang dimaksud agar kita mampu menghadapi segala kesulitan dan mewujudkan visi misi hidup? Dalam kajian khusus tentang yakin, ada tiga tingkatan tentang yakin itu sendiri. Ilmul yaqin, ‘ainul yaqin, dan haqqul yaqin. Keyakinan yang hadir atas dasar pengetahuan yang kita miliki hanya sebatas melahirkan keyakinan berdasar logika saja. Secara hitungan matematis atau teoritis bisa atau tidak maka itulah yang akhirnya diyakini. Inilah tingkatan paling dasar dari lahirnya suatu keyakinan. Inilah ilmul yaqin.
Keyakinan dengan semata berdasarkan logika rentan mengalami kegoyahan. Apabila disampaikan beberapa fakta-fakta masa lalu yang menjurus hal-hal yang bertolak belakang dengan harapan maka tentu hal itu akan menghilangkan pijar keyakinan di dalam diri seseorang. Kisah FC Barcelona yang berhasil menciptakan “keajaiban” barangkali tidak pernah terjadi jika setiap orang mengacu pada data statistik masa lalu yang secara gamblang menjelaskan bahwa tim yang tertinggal empat gol tanpa balas pada pertandingan pertama akan gagal lolos. Kenyataannya? Hal ini menunjukkan bahwa ‘ilmul yaqin masih belum cukup untuk menjadi landasan penguatan keyakinan di dalam diri seseorang.
Bagaimana dengan ‘ainul yaqin? Kemantapan suatu keyakinan akan semakin kuat apabila seseorang melihat pembuktian melalui mata kepalanya sendiri perihal suatu keadaan yang diketahui dari keyakinan secara pengetahuan (ilmul yaqin). Mereka mungkin sudah memiliki keyakinan berdasar informasi dari orang-orang sekitar atau literatur yang telah dibacanya sebelum dirinya membuktikan sendiri segala hal yang dimaksud. Seperti misalnya seorang ilmuwan yang memperoleh pemahaman bahwa warna pelangi itu ada tujuh berikut variasi warnanya. Saat ia melihat sendiri pemandangan dilangit setelah hujan dimana matahari juga menunjukkan sinarnya, maka ia lebih yakin bahwa pelangi memang memiliki wujud sebagaimana yang sudah dikatakan oleh banyak orang. Seseorang yang telah begitu banyak membaca kisah-kisah sukses pengusaha akan memiliki keyakinan lebih kuat untuk menjalani bisnis tatkala ia melihat langsung salah satu sanak saudaranya yang memiliki kisah kesuksesan serupa.
Tim-tim lain yang mengalami kondisi sebagaimana FC Barcelona, yaitu tertinggal dalam leg pertama pertandingan tentunya akan memiliki keyakinan yang lebih kuat bahwa mereka mampu melakukan hal serupa setelah melihat perjuangan tak kenal lelah yang sudah ditunjukkan oleh tim FC Barcelona tatkala mengalahkan PSG. Inilah ‘ainul yaqin.
Sebagian kisah-kisah luar biasa terjadi dengan adanya ‘ainul yaqin di dalam diri seseorang atau kelompok. Hanya saja dua tingkat yakin (‘ilmul yaqin dan ‘ainul yaqin) masih menyisakan “celah” di dalam hati. Karena untuk hal-hal yang samasekali tidak terbayangkan dan belum memiliki gambaran apapun cenderung menurunkan tingkat keyakinan di dalam diri. “Apakah aku bisa melakukan ini sedangkan sebelumnya tidak ada yang bisa?” Mungkin seperti itulah pertanyaan yang timbul di dalam benak kita. Haqqul yaqin adalah tingkat yakin yang paling tinggi dan tidak menyisakan celah keraguan di dalam hati. Keyakinan yang sebenar-benarnya lahir hanya karena adanya rasa percaya dan menggantungkan sepenuhnya pada yang Haq, pada Robbul ‘Alamin. Tuhan Semesta Alam.
Mengapa haqqul yaqin diperlukan? Bagaimana agar kita memiliki tingkat keyakinan ini?
Dinamika dalam hidup tidak ada yang bisa menebak. Begitu banyak probabilitas yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Ibarat roda yang berputar, kehidupan seseorang pun mengalami hal serupa. Tidak ada yang menjamin bahwa mereka yang hari kaya akan tetap kaya di hari esok. Begitu juga yang hari ini miskin tidak ada jaminan bahwa ia akan selamanya miskin. Karena pada prinsipnya di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin terjadi. Kita bisa saja berpegangan pada suatu teori atau konsep-konsep umum terkait kehidupan, akan tetapi apakah hal itu akan menjamin segalanya akan berjalan sebagaimana yang kita harapkan? Kita tidak bisa kaku dalam menyikapi hidup sebagaimana hunian rumah yang dibangun kokoh tegak diatas tanah. Coba kita belajar dari bagaimana bangunan-bangunan di negara Jepang dibangun dengan konsep kokoh dan tidak memiliki fleksibilitas apapun terhadap pergerakan tanah, sehingga ketika gempa terjadi akhirnya rumah-rumah banyak yang rusak. Padahal Jepang memiliki intensitas terjadinya gempa yang cukup sering. Bayangkan apa yang terjadi selanjutnya jika konsep bangunan rumah fleksibel yang meredam getaran gempa tidak dibuat? Tentu akan semakin banyak rumah yang hancur di Jepang saat ini. Begitu juga seharusnya kita menyikapi hidup kita. Kita semestinya bersikap layaknya rumah fleksibel yang dapat meredam setiap dinamika alam yang mungkin terjadi. Mungkin kita memiliki kendali penuh terhadap dunia tempat kita hidup, tetapi kita memiliki kendali penuh atas diri kita sendiri. Kita harus memiliki peredam yang bisa memitigasi segenap dinamika hidup.

Peredam yang saya maksud inilah yang disebut sebagai haqqul yaqin. Sebuah keyakinan utuh bahwa semua yang terjadi pada diri kita akan memiliki nilai positif dan hikmah yang luar biasa. Boleh jadi suatu keraguan tiba-tiba hinggap ke dalam benak kita, tetapi selama kita “meredam” keraguan itu dengan berserah penuh kepada Allah SWT niscaya keraguan itu akan pudar dan kemudian lenyap. Haqqul yaqin mendasarkan segala sesuatu pada kuasa Allah SWT. Kun Fayakun. Jika Allah SWT berkata, “Jadilah!”, maka “Terjadilah.” Jika kita memiliki harapan akan sesuatu sedangkan secara logika sepertinya sulit, dan secara historis tidak memungkinkan, maka cukup berserahlah kepada-Nya saja. Apa sih yang tidak mungkin bagi-Nya? Kata siapa orang miskin tidak bisa membeli rumah megah? Kata siapa anak tukang becak tidak bisa menjadi sarjana? Kata siapa anak muda tidak bisa sukses? Letakkan keyakinan penuh kehadirat ilahi Robbi. Milikilah keyakinan utuh bahwa segalanya hanya milik Allah SWT, dan cukup Dia sajalah bergantung segala sesuatu. Just YAKIN saja kepada-Nya!
Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Sunday, August 16, 2015

Polisi Moral

Beberapa waktu belakangan ini di media tengah heboh pemberitaan tentang kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang direcoki minuman keras. Lagi-lagi kasus terkait moraitas yang bobrok kembali muncul ke permukaan. Sebuah ironi di negara kita yang katanya memegang adat ketimuran dan sebagai bangsa yang beragama.

Pemberitaan menyebutkan bahwa korban mengalami nasib buruk tersebut ketika tengah bermain ke sebuah klub malam bersama dengan teman-temannya. Apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan? Anak perempuan, dibawah umur, main ke sebuah klub malam? Kemana orang tuanya? Apakah mereka dibiarkan begitu saja tanpa diperhatikan samasekali oleh keluarganya? Banyak pertanyaan yang bisa diajukan berkaitan dengan kejadian seperti ini. Selain dari tingkat laku amoral dari para pelakunya, perilaku dari korban juga semestinya menjadi perhatian tersendiri. Tidak seharusnya seorang anak perempuan apalagi yang masih di bawah umur keluyuran di malam hari, di klub malam juga. Aktivitas para pemuda dan pemudi seharusnya menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai perilaku yang merusak moralitas bangsa ini terus berlanjut.

Moralitas para generasi muda negeri ini harus tetap dijaga agar senantiasa sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti Bangsa Indonesia sekaligus sebagai bangsa yang beragama. Secara sukarela ataupun terpaksa, para generasi mudah harus diatur perilakunya untuk menghindarkan diri mereka dari kerusakan moral yang semakin parah. Secara sukarela yaitu dengan menanamkan nilai-nilai agama dan kesusilaan mulai dari tataran keluarga sampai dengan lingkup dunia pendidikan. Sedangkan cara yang sedikit “keras” kiranya juga perlu untuk diterapkan, salah satunya dengan memberlakukan jam malam bagi para remaja dan menugaskan Polisi Moral. Polisi moral bertugas untuk mewujudkan suasana yang kondusif dalam hal pergaulan di dunia remaja. Mereka berhak melakukan sweeping di tempat-tempat yang berpotensi terjadi tindakan-tindakan asusila. Razia tempat hiburan malam, kos-kosan, hotel, penginapan. Jangan hanya sekedar menunggu momen-momen tertentu saja. Seperti menyambut Bulan Ramdhan saja misalnya. Seharusnya ada kepekaan yang lebih dari setiap anggota masyarakat untuk menyikapi kondisi ini.  

Polisi moral tidak selalu dari aparat pemerintah, masyarakat juga bisa berperan aktif untuk menunjang keterlaksanaan hal ini.  Adakalanya sebagai orang tua, pendidik, dan sebagai anggota masyarakat yang peduli pada nasib masa depan bangsa ini untuk bersikap lebih tegas kepada putra-putrinya. Khususnya untuk menjauhkan mereka dari bencana kerusakan moral.   

Semoga bermanfaat.

Salam sahabat ide..!!!


Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Sunday, August 9, 2015

Layanan Konsultasi Kemiskinan

Masih adanya kasus bunuh diri disertai pembunuhan terhadap anak dengan latar belakang kondisi ekonomi sebenarnya adalah kondisi yang sangat memprihatinkan. Deraan kemiskinan menjadikan sebagian masyarakat kita seperti berputus asa dalam menjalani kehidupan, dan sepertinya masih banyak kondisi serupa yang berpotensi besar untuk terjadi di masa mendatang. Sehingga pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk menanggulangi hal ini. Namun setidaknya ada solusi konkrit yang bisa segera direalisasikan untuk memberikan penguatan mental kepada masyarakat miskin berkaitan dengan kondisinya. Yaitu dengan membuka layanan konsultasi untuk masyarakat miskin secara gratis. Layanan konsultasi ini berfungsi layaknya tempat curhat untuk masyarakat miskin dalam mengutarakan segala apa yang dirasakannya.
Sumber : economy.okezone.com
Dengan adanya lembaga konsultasi ini diharapkan bisa menghindarkan masyarakat ekonomi lemah dari jeratan rasa frustasi pada kondisinya agar tidak berujung pada upaya bunuh diri. Tentunya hal ini adalah solusi sementara, dan pemerintah harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengentaskan masyarakatnya dari kemiskinan.

Layanan konsultasi kemiskinan harus ditempatkan di wilayah-wilayah yang masyarakatnya sebagian besar masih berada dalam lingkup ekonomi lemah. Sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat miskin yang ingin melakukan konsultasi. Layanan konsultasi ini bisa berfungsi untuk memberikan semangat, menyikapi kondisi dalam perekonomian yang pas-pasan, dan mungkin memberikan ide-ide kepada masyarakat tentang potensi untuk mendapatkan sumber penghasilan tambahan. Layanan ini sebenarnya tidak hanya sebatas dikelola oleh pemerintah saja, akan tetapi mahasiswa ataupun kalangan lain bisa berperan serta untuk menjadi pengelola layanan konsultasi kemiskinan ini.

Peran serta dan kepedulian dalam memberikan dukungan moril kepada masyarakat miskin adalah wujud nyata dari upaya perbaikan taraf hidup ke arah lebih baik.  

Semoga bermanfaat. 

Salam sahabat ide..!!!

Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

Saturday, August 8, 2015

Create Your Own Cloth

Selamat pagi, sahabat ide. Dalam kesempatan ini kami ingin berbagi sebuah ide tentang bisnis. Semoga bisa memberikan suntikan inspirasi bagi sahabat ide sekalian. Bisnis yang ingin kami sampaikan ini adalah terkait dengan bisnis online dan erat hubungannya dengan desain.
Sesuai dengan judul dari ide yang kami sampaikan, create your own cloth, merupakan sebuah bisnis yang berkaitan dengan pakaian. Konsep dasar dari bisnis ini adalah keterlibatan konsumen dalam mendesain sendiri pakaian yang hendak mereka beli. Konsumen diberikan kebebasan untuk mendesain sendiri pakaian yang ingin mereka beli. Konsumen ingin bentuk pakaian yang seperti apa,model yang bagaimana, corak yang seperti apa, dan hal-hal lain yang mungkin selama ini masih belum terwadahi secara optimal oleh para produsen baju dan pakaian.

Konsep bisnis yang kami sampaikan ini barangkali sudah ada yang menerapkan sebelumnya, namun kami ingin membagi inspirasi kepada sahabat ide yang mungkin juga belum pernah mendengar atau mengetahui konsep bisnis ini sebelumnya. Bisnis create your own cloth seperti sebelumnya kami sampaikan, terkait erat dengan dunia online dan juga desain. Terkait online karena bisnis ini memang diutamakan untuk dipasarkan dan dioperasikan melalui media internet. Lebih khusus lagi dengan membuat situs jual beli online. Dalam pembuatan situs ini sahabat ide sekalian perlu membuat fitur customise untuk pembuatan pakaian. Entah itu baju, celana, setelan baju dan celana, kerudung, dan segala jenis ragam pakaian yang memiliki nilai jual dihadapan para konsumen.
Sumber : pmtrainer.biz

Situs yang dibuat tersebut hendaknya mampu memberikan kemudahan kepada para pengunjung situs atau konsumennya, terutama dalam hal mengombinasikan ragam bentuk desain hingga terwujud pakaian yang sesuai selera dari masing-masing konsumen. Desain pakaian yang dibuat oleh para konsumen ini merupakan input-an penting bagi pihak pengelola bisnis create your own cloth untuk mewujudkannya dalam bentuk pakaian jadi. Tentunya dengan kesepakatan-kesepakatan khsusus yang bisa dinegosiasikan, baik itu terkait dengan harga produk, lead time pembuatan, mekanisme pembayaran, dan mekanisme pengiriman barang.

Sahabat ide sekalian bisa mengelola dengan lebih kreatif dari konsep bisnis yang kami sampaikan ini. Kami berharap ide yang kami sampaikan bisa memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi sahabat ide sekalian.

Salam sahabat ide..!!!


Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB