Sunday, January 4, 2015

Jangan Jadikan “Mawar” Korban

Setiap membaca atau melihat kasus-kasus asusila pada anak atau perempuan di media cetak maupun elektronik mengapa seringkali mempergunakan nama samaran “Mawar”, “Melati”, “Bunga” dan sejenisnya sebagai nama penyebutan terhadap korban. Saya rasa hal ini akan semakin mengindentikkan nama-nama tersebut sebagai nama korban suatu tindak kejahatan, bukan sebagai nama pemberian orang tua kepada anaknya dengan harapan anak yang mereka berikan nama tersebut menjadi pribadi yang indah seperti halnya karakter dari “mawar” tersebut.

Bukankah sebaiknya untuk menyamarkan nama korban cukup dengan menyebut salah satu huruf dari nama korban atau inisial dari korban yang bersangkutan. Karena penyamaran nama korban pada intinya adalah untuk menyembunyikan identitas dari korban, sehingga penggunaan inisial nama atau salah satu huruf dari nama korban saja sudah cukup untuk menyamarkan identitas korban. Bagaimanapun juga banyak sekali orang tua yang memberi nama anaknya “mawar”, “melati”,  ataupun “bunga”. Beberapa kali saya menjumpai teman dengan nama tersebut diledek oleh teman-temannya terkait dengan nama yang dimilikinya. Tentu hal ini sangat tidak baik untuk pribadi seseorang.
Sumber : klikpositif.com
Menjadi sangat tidak bertanggung jawab tentunya apabila media justru menjadi sarana pendidik yang kurang baik kepada khalayak, khususnya terkait pemberian image yang berkonotasi negatif terkait nama “mawar”, “melati”, maupun “bunga” melalui penggunaan nama-nama tersebut bagi korban-korban tindakan asusila yang terjadi di lingkungan masyarakat. Saya sangat berharap nama-nama tersebut bisa mendapatkan respek yang baik dari semua kalangan, termasuk juga media masa.

Salam sahabat IDe..!!!

Posted By : AGIL SEPTIYAN HABIB

No comments:

Post a Comment